Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  DI YOGYAKARTA

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :

PAKET PERIKANAN

Update Terakhir
:
06 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Set
Dilihat Sebanyak
:
40 kali
Harga Mulai
Rp. 147.000
Sampai dengan
Rp. 180.000
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail PAKET PERIKANAN

TEKNIS BUDIDAYA LELE / NILA / BAWAL / MAS / PATIN

 

Pembenihan

Budidaya ikan air tawar untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan ikan mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi serta banyaknya usaha pembesaran ikan.

 

Sistem Budidaya.

Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :

Sistem Massal.

Dilakukan dengan menempatkan jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.

Sistem Pasangan.

Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.

Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).

Dilakukan dengan merangsang ikan untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis ikan tersebut.

 

Tahap Proses Budidaya.

Pembuatan Kolam.

Ada dua macam/tipe kolam yaitu: Bak dan kubangan (kolam galian). 

Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian.

 

Pembenihan ikan harus mempunyai :

Kolam tandon.

Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.

Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.

 

Kolam Pemijahan.

Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.

 

Kolam Pendederan.

Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

 

Pemilihan Induk

Induk jantan mempunyai tanda :

tulang kepala berbentuk pipih, warna lebih gelap, gerakannya lebih lincah, perut ramping tidak terlihat lebih besar, daripada punggung, alat kelaminnya berbentuk runcing.

 

Induk betina bertanda :

tulang kepala berbentuk cembung, warna badan lebih cerah, gerakan lamban, perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.

 

Persiapan Lahan.

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :

Pengeringan.

Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.

Pengapuran.

Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.

Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara).

untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.

Pemasukan Air.

Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami.

 

Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :

Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.

Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

 

Pemijahan.

Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan.

 

Pemindahan.

Cara pemindahan :

  • kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
  • siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
  • samakan suhu pada kedua kolam
  • pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
  • pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

 

Pendederan.

Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan ikan mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan ikan dipindahkan ke kolam pendederan ini.

 

Manajemen Pakan.

Pakan anakan ikan berupa :

Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.

Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.

Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan VITERNA PLUS + POC NASA + HORMONIK dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

 

Manajemen Air.

Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :

air harus bersih, berwarna hijau cerah, kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).

 

Ukuran kualitas air secara kimia :

bebas senyawa beracun seperti amoniak, mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).

 

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

 

Manajemen Kesehatan.

Pada dasarnya, anakan yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

 

Solusi Mengatasi Penyakit yang menyerang ikan air tawar:

Beberapa organisme yang dapat menyebabkan panyakit pada  ikan adalah ;

Cendawan/jamur.

Yang berbahaya ; Saprolegnia dan Achyla, selalu ada di perairan terutama yang tinggi bahan organiknya, tidak menyerang ikan sehat, tetapi pada ikan luka atau lemah. Ciri-ciri : timbul serabut putih seperti kapas di sekitar luka.

Jika ikan sakit terlalu banyak, taburkan garam dapur 1 kg/25 m2 yang dicampur dengan cuka 1 botol dan dilarutkan dalam 5 liter air, perlakuan lebih baik dilakukan sebelum ikan terinfeksi jamur untuk mengantisipasi jika air kolam sudah tercemar oleh jamur. Mengatasi jamur juga bisa dilakukan dengan beberapa obat antijamur misalnya PK, obat dengan merk Bendos, Q-Fish dan lain-lain.

 

Bintik Putih.

Disebabkan Ichthyophthirius multifiris. Gejalanya bintik-bintik putih pada kulit dan insang, serangan parah ditandai kulit dan insang rusak. Muncul di kolam lama tergenang. Cara mengobatinya : perbaikian sanitasi agar tidak menular. Perlakuan sederhana menaburkan garam dapur 30 g/l diulang 2 – 3 kali berturut-turut, cara lain dengan malacyte green dosis 0,1 g/m2yang diulang hingga 2 hari sampai sembuh.

 

Borok/cacar.

Disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Tanda-tandanya : kerusakan hati, limpa dan daging. Gejala awal : borok di kulit. Cara mengatasinya dengan antibiotic  seperti Tetracycline, Supertetra atau Streptomycin yang dicampur dengan pakan dengan dosis 1 mg/kg pakan. Pengobatan sederhana : taburkan garam dapur 10 kg yang ditumbuk dengan daun papaya.

 

Cacing.

Jenis yang sering menyerang ; Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Yang memicu : kepadatan tinggi dan perubahan lingkungan mendadak. Gejala awal ; nafsu makan turun dan sering ke permukaan air.

Parasit itu merusak insang dan kulit. Insang mengalami luka dan pendarahan, pernapasannya terganggu. Kulit ditandai keluarnya lendir ,warna ikan pucat, lemas dan sirip menguncup.

Ditanggulangi dengan mengganti air dalam jumlah besar. Taburkan garam dapur 40 g/m2 ke kolam. Atau merendam ikan sakit dengan larutan Kalium permanganate (PK) konsentrasi 0,01% selama 30 menit.

 

Trichodina.

Disebabkan sejenis protozoa, menyerang insang, tandanya ikan sering berputar-putar dan menggantung pada permukaan   air. Pengobatan dilakukan dengan merendam di larutan formalin dengan konsentrasi 15 – 20 ppm

 

Produk NASA yaitu TON memang bukan bersifat sebagai obat, akan tetapi perlakuan sebelum ikan ditebarkan akan mencegah merebaknya berbagai agen penyebab penyakit tersebut. Bibit penyakit itu muncul karena  kualitas air yang jelek,  TON  akan memperbaiki kualitas air sehingga bisa mencegah merebaknya berbagai agen penyebab penyakit tersebut .

 

Sedangkan Produk NASA untuk nutrisi yaitu VITERNA PLUS, POC NASA dan HORMONIK berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi ikan sehingga akan lebih kuat menghadapi berbagai kondisi yang tidak menguntungkan.

 

Cara mudah budidaya ikan air tawar menggunakan teknologi organik NASA: nafsu makan ikan meningkat sehingga cepat tumbuh besar,  cepat panen, irit pakan,  ikan sehat, tidak stress, tahan penyakit, angka kematian sangat rendah, menghasilkan mutu daging yang berkualitas karena rendah kelesterol, rasa lebih enak & lezat, tidak bau lumpur. Saran mendapatkan hasil optimal, Per 1.000 ekor bibit ikan sampai panen idealnya memerlukan 5 botol VITERNA PLUS + 5 botol POC NASA + 5 botol HORMON ORGANIK.

Tampilkan Lebih Banyak